Ada beberapa orang terlahir, kemudian hidup, tumbuh, lalu kelak mati dan dikenang sebagai sejarah berkat pemikiran idealis yang ia toreh semasa masih hidup di dunia.
Namun, ada satu di antara mereka yang tetap saja dianggap hidup, meski sebetulnya mereka sudah mati.
Mereka adalah kelompok yang menempati posisi spesial dengan segala pemikiran ajaib dan imajinatif.
Ya, mereka yang dimaksud adalah; Penulis.
Penulis seperti menu makanan disalah satu restoran cepat saji, yang memiliki banyak sekali penikmat atas beragam rasa yang ia miliki dan tersaji lewat karya tulis.
Setiap penulis sudah barang pasti memiliki visi misinya tersendiri, tujuan, serta motivasi untuk memutuskan pilihan menjadi seorang penulis, seorang peracik kata.
Lalu, apa yang dituai para penulis, apa sesungguhnya motivasi mereka, dan apa keuntungan menjadi penulis?
Ini adalah pertanyaan yang cukup klise, dan saya kira memiliki jawaban yang subjektif bagi setiap masing-masing penulis.
Namun, saya ingin berbagi sedikit pandangan, juga beberapa jawaban yang sudah saya miliki, perihal mengapa saya juga memutuskan untuk bergabung ke dalam orang-orang yang berpikiran imajinatif seperti penulis.
Bagi saya, tulis-menulis adalah sebuah gambaran dunia berbeda yang dipahat dan diciptakan oleh penulis itu sendiri.
Demikian saya, saya pun seperti menciptakan dunia sendiri.
Menjadi penulis, adalah berarti kebebasan.
Menjadi penulis, saya seperti mampu menciptakan sebuah negeri di dalam kepala saya, setiap hari, sebanyak mungkin.
Ajaibnya, dalam dunia menulis, saya bisa menjadi seorang presiden, atau juragan minyak, atau sebagai rakyat kelaparan, hal ini bisa dilakukan kapan saja dan sesuka hati.
Hal inilah yang disebut imajinasi ajaib dari dalam diri penulis yang tak dimiliki banyak orang.
Para penulis merangkai semua perihal yang ada dalam kepalanya untuk kemudian digurat menjadi susunan-susunan kata di atas kertas, yang kita sebut sebagai karya.
Bersebab pemikiran-pemikiran itulah, tak jarang, para penulis digemari banyak orang.
Pandangan mereka yang berbeda dan kadang lebih luas, seringkali menjadi rujukan serta referensi.
Di lain hal, tak sedikit orang merasa hidupnya menjadi lebih baik setelah membaca karya dari para penulis.
Tulisan mereka menuai manfaat dan pengaruh baik dalam hidup para pembaca, bangsa, dan tanah airnya.
Maka tak heran, wafatnya seorang penulis, tak berarti ia bentul-betul telah hilang.
Mereka ada, tetap hidup, dan meiliki arti abadi di hati para pembacanya.